Pukul 00.25 WIB sebuah mobil Honda Jazz melintas cepat di jalan antar kota. Sepanjang jalan itu dikelilingi oleh rawa rawa dan pepohonan. Tampak lampu jalan berdiri gagah memberi penerangan seadanya di sepanjang jalan itu. Di dalam mobil Honda Jazz merah tersebut tampak seorang wanita yang berjuang melawan kantuknya dibelakang kemudi. Ia adalah Dewi, wanita berusia 26 tahun yang kini sedang sibuk dalam studi S2 nya. Dewi berperawakan tinggi sekitar 157 cm dan tubuh yang tak terlalu gemuk namun juga tak kurus. Kesehariannya, ia selalu memakai pakaian gamis longgar disertai kerudung panjang hingga menutup dada serta tak lupa kaus kaki agar tak sedikitpun auratnya dilihat oleh laki-laki yang bukan muhrim nya. Dewi kini memakai kacamata lantaran ia sangat akrab dengan buku hingga kadang lupa mengatur jarak mata dengan buku sehingga menambah wajahnya terlihat manis.
Tiba tiba Honda Jazz itu melaju pelan dan Dewi menginjak pedal rem nya. Ia melihat jam tangan nya yang sudah menunjukan pukul 00.25 itu. Walaupun besok adalah hari minggu, Dewi tetap ingin sampai ke rumah lebih cepat dan bisa istirahat karena tubuhnya telah lelah saat menjadi pembicara di kegiatan seminar kampus nya dulu yang diadakan diluar kota.
“kenapa bisa macet?” kata Dewi bernada kesal.
Mobil di depan dan disamping nya dalam keadaan mati pertanda macet nya sangat parah. Dewi merasa ragu untuk mematikan mesin mobilnya karena jika mesin mobilnya mati maka ia akan kepanasan karena AC mobil pun ikut mati dan ia tak berani jika harus membuka kaca jendela atau keluar seperti yang dilakukan pengemudi lain yang ternyata adalah sopir truk ekspedisi yang rata rata memiliki tampang seram dan tubuh besar. Khawatir jika terjadi apa apa dengan mobilnya, Dewi pun terpaksa mematikan mesin mobil nya diikuti oleh lampu depan yang padam. dewi membuka kaca jendela dan sopir sopir itu mengarahkan wajahnya kearah wanita manis berkacamata itu. Dewi menyadari tatapan itu dan mengalihkan pandangannya ke layar smartphonenya. Sedikit pandangan nya terganggu saat ia melihat ada seorang sopir bertubuh gendut dan tak berbaju melintas di depan mobilnya dan pipis di tepi jalan di bawah pohon.
Jam menunjukan pukul 00.28. suasana disitu menjadi lebih gelap dan mobil pun tak bergerak sedikitpun. Secara samar ia mendengar seorang sopir truk berkata bahwa ada truk muatan kayu yang panjangnya 10 meter terbalik di tinkungan tajam sehingga menutupi keseluruhan badan jalan dan menyebabkan jalanan lumpuh total dari kedua arah. Dengan keadaan macet seperti ini, ia menyesal kenapa tak mengikuti saran adik adik tingkatnya untuk menginap di penginapan dan pulang besok pagi. Dewi kini berusaha lebih keras menahan kantuk yang mulai menghampirinya. Mendengar cara bicara mereka, Dewi mencoba memberanikan keluar dari mobilnya untuk sedikit meluruskan pinggang dan berharap agar kantuknya sedikit hilang.
“capek ya neng?” Tanya salah seorang sopir truk
“iya bang, ngantuk juga” jawab Dewi dengan nada sopan
“tidur aja dulu neng, nanti kalo sudah jalan kami banguni” kata salah seorang sopir truk yang lain.
“gak apa bang, masih tahan kok” Dewi menjawab sambil tersenyum
Tanpa dewi sadari, senyumnya itu membuat birahi sopir sopir truk disitu mulai bangkit. Penampilan Dewi yang memakai gamis panjang justru membuat nafsu para sopir yang lebih sering menikmati tubuh pelacur mulai membara. Pantat sekal nya tak mampu ia sembunyikan dari balik gamis nya begitu juga payudara nya yang memang berukuran 36c tak dapat disembunyikan dengan sempurna.
“memangnya kenapa bisa macet bang?” Tanya Dewi
“ahh itu, ehmm ada mobil terbalik neng” jawab seorang sopir truk bernama Darto dengan gugup karena baru saja disadarkan dari lamunan nya menikmati tubuh Dewi.
“Bisa lama berarti ya” Dewi bertanya dengan ekspresi muka kecewa
“ya sih neng, tapi sudah biasa kok kayak ini bagi kami. Palingan besok pagi baru bisa jalan lagi” jawab sopir lain nya yang bernama Bram.
“ngobrol sama kami aja neng disini” ajak toni, salah satu sopir yang sedang duduk diatas jalanan aspal beralaskan sandal jepit disamping ban mobil truk hijau bermuatan barang elektronik itu.
“terima kasih bang, saya masuk lagi saja. Gak tahan udara nya” Dewi menolak ajakan dari sopir sopir itu.
Pukul 01.00 WIB, lalu lintas mulai bergerak pelan. Dari kejauhan polisi sibuk mengatur arus agar kembali pulih. Para sopir sopir yang sedang berceloteh tadi segera menaiki truk masing masing. Ketika Darto hendak menuju truk nya yang berada dibelakang Honda Jazz milik Dewi, ia melihat Dewi sedang tertidur. Maksud hati ia ingin membangun kan nya namun setelah melihat wajah manis nya Dewi dan telapak tangan nya yang lembut, ia mulai berpikiran aneh. Dia member aba-aba kepada sopir sopir lain yang tadi sempat membicarakan tubuh gadis Bergamis seperti Dewi. Karena pergerakan lalu lintas masih agak lambat, mereka berdiskusi untuk menculik Dewi.
Bejo mengangkat Dewi dan memindahkannya ke jok belakang sambil kedua mata dan tangan nya diikat dengan kencang serta mulutnya pun di bekap kuat dengan kain yang mereka bawa. Bejo mengendari mobil Dewi dan truk yang dikendarai Bejo di kendarai oleh Herman, kernet nya Bejo. Mereka telah sepakat kemana akan membawa Dewi.
Mereka kembali menghidupkan mesin mobil dan mobil mobil itu berjalan beriringan. Polisi yang bertugas mengatasi kemacetan tak mencurigai apapun saat Honda Jazz itu lewat dikarenakan kaca film mobil itu sangat gelap.
Lalu lintas mulai bergerak lancar. Mobil Dewi melaju cepat diiringi dua truk dibelakangnya. Sampai didepan jalanan setapak, mobil mobil itu memasuki jalan itu dan berhenti disebuah proyek ruko yang terbengkalai yang ditinggal pemiliknya karena kehabisan dana.
Darto dan Herman menggotong tubuh Dewi dan membaringkannya di lantai dingin itu. Tutup mata nya dibuka dan tubuh Dewi menggeliat menambah gairah biarahi para calon pemerkosa nya. Karena melakukan pemerkosaan dengan korban yang tak sadar dinilai tak jantan, mereka mengambil air minum dari mobil Dewi dan menyiramkannya ke sekujur tubuhnya sehingga membuat lekuk tubuh Dewi kini tampak makin jelas. Dewi terbangun dan terkejut menyaksikan dirinya dikelilingi empat laki laki yang agak ia lupa sedang berdiri dan sudah dalam keadaan telanjang bulat.
“sudah bangun, cantik?” kata Bejo
“apa apaan ini, lepaskan aku!” Dewi mulai panik
“hahaha, kau sangat cantik, cocok sekali jika menjadi pelacur” kata Herman
“tidak.. dimana aku? Lepaskan aku!” Dewi semakin panik dan dalam keadaan seperti itu, tubuhnya makin menggeliat saat mencoba melepaskan ikatan tangannya sehingga membuat payudara 34c nya yang ditutupi oleh gamis basah terlihat bergoyang goyang.
Tanpa banyak bicara, Darto menindih tubuh Dewi dan menekan kontol nya ke payudara Dewi.
“yang kayak gini yang gue demen, yang tertutup tapi bisa dipake” kata Darto
Dewi menangis saat pertama kali nya tubuhnya disentuh oleh laki laki yang bukan muhrim nya. Darto mulai menggesek-gesekan kontolnya ke payudara bulat itu dan membuat Dewi mengerang.
“gimana rasa nya Wo?” Tanya Herman
“toket nya aja yang ketutup enak bro, gimana kalo pas udah dibuka.. gue gak kebayang gimana memek nya.. hahahaha” jawab Darto yang makin membuat telinga Dewi menjadi panas.
tapi gamis nya biarin aja. Hahaha” usul Bejo.
Wirman, salah satu sopir berusia mengambil pisaun dan mengancam Dewi.
“kalo lo coba coba melawan, baju lo bakal kita sobek dan mobil lo kami ambil dan lo mau pulang telanjang terus di perkosa orang lain lagi?”
Dewi terdiam, air mata nya tak lagi menetes.
“udah lo nurut aja, kita jamin lo pasti bakal keenakan, malahan ketagihan hahahah” kata Edi, kernet berusia 40 tahun.
“nah sekarang lo berdiri dan lepasin semua pakaian dalam lo kecuali gamis” perintah Darto sambil melepas ikatan tangan Dewi.
Dewi berdiri dengan pasrah dan tangan nya meraba resleting gamis di belakang punggungnya.
“eh lo ngapain? Gaya dikit buka nya lah jangan Cuma tegang gitu. Lo sekarang jadi lonte kita, kalo lo bisa bikin kita puas, mobil lo kami balikin” kata Herman
“bang, tolong jangan lakukan ini.. ini dosa bang” Dewi merengek
“ohh loh mau ceramahin kita ya?” ya udah kita sadar nih, lo gak usah buka baju” kata Bejo
Dewi bernafas lega akhirnya salah ada yang bisa ia sadarkan.
“tapi kita yang akan bukain baju lo pake pisau ini” lanjut Darto
“ahhh ampun bang.. jangan bang..” Dewi kembali takut.
“kalo gak mau lo nurut aja, lo pokoknya jadi lonte sekarang.. siapa tau lo ketagihan dan pengen jadi lonte selamanya” kata Herman.
Dewi marah mendengar perkataan itu, ia tahu apa yang mereka inginkan dan terpaksa ia harus menuruti. Dewi meliuk-liukan tubuhnya sambil menurunkan resleting gamisnya. Walaupun sebagai seorang gadis yang alim, Dewi juga pernah menonton bokep dan masturbasi untuk menghentikan syahwatnya secara diam diam. Kini ia yang akan menjadi aktris bokep itu sendiri dan fantasi nya selama masturbasi akan menjadi kenyataan. Ya, Dewi selalu menghayal ia sedang digangbang oleh pria pria kasar yang tak ia kenal dan dipaksa memuaskan mereka. Setelah gamis nya terlepas dari tubuhnya, ternyata Dewi masih memakai celana panjang lagi dibalik gamisnya. Ia turunkan celana panjang itu sambil menggoyang kan pinggulnya. Kini Dewi hanya memakai gamis yang menutupi toketnya, celana dalam, kaus kaki dan sepatu hitam. Dewi meremas toketnya yang masih tertutupi gamis dan bra hingga ia sedikit mengerang “ahhhh”.
Jauh di balik sikap santun dan alim nya Dewi juga tersimpan pribadi binal yang hanya ia yang tahu selama ini dan hanya ia ingin tunjukan pada suami nya kelak namun kini ia malah terbuai dan terbawa suasana dihadapan sopir sopir mesum itu hingga ia lupa bahwa ia adalah korban pemerkosaan dan yang terjadi kini adalah dia seperti pelacur berjilbab yang siap mempersembahkan keperawanan nya untuk pelanggan pertama nya. Bra yang membalut toket nya juga telah terjatuh ketanah. Namun Dewi masih membiarkan gamis panjangnya menutupi toketnya yang makin mengeras dan makin menampakan putingnya dari luar gamis.. terlihat sekarang ia seperti lonte. Dewi mendekatkan tubuhnya ke para sopir sopir itu dan makin menggoyangkan pinngulnya. Ia berbaring dan menggeliat-geliat sambil memasukan tangan kanan nya kedalam gamis dan meremas toket kirinya dan tangan kirinya merogoh bagian dalam celana dalam nya dan menekan-nekan klitorisnya.
“ahhhh oohhhhh” Dewi makin liar memuaskan dirinya dan membuat kontol para sopir itu bertambah keras. Wajah Dewi yang manis dan berkacamata itu mulai berubah menunjukan birahi nya yang tak terkendali.
“ayo cepetan buka cd lo lonte” teriak Bejo. Masih dalam keadaan berbaring dengan kepala yang mengarah ke para sopir, Dewi menurunkan celana dalam nya sambil melebarkan kaki nya dan memeknya pun terlihat jelas mengangkang dengan bulu bulu tipis terawat.
Waktu menunjukan pukul 03.00 pagi, giliran pertama adalah Darto sebagai pria paling tua yang mendapat pelayanan pertama. Dewi berjalan merangkak kearah Darto sambil menyampirkan gamis ke pundak hingga tampaklah toket 36c itu. Dewi menciumi kaki Darto mulai dari jari kaki nya yang bau hingga ke paha dan akhirnya bibir sexy nya menyentuh batang kontol Dewi. Dewi agak sedikit kaget melihat kontol secara langsung untuk pertama kali nya. Darto memegang kepala Dewi dan mengelus-elus nya seperti hewan peliharaan. Dewi melakukan apa yang pernah ia lihat dari film bokep, yaitu menjilati batang kontol itu. Walaupun jijik namun dorongan hasratnya mengalahkan perasaan itu dan membuatnya bertindak lebih liar. Sangat kontras sekali, wajah putih manis berkacamata itu mengulum kontol hitam besar. Kemudian Dewi merangkak naik mendekatkan memeknya ke kontol Darto.
Sopir-sopir itu tertawa terbahak bahak melihat gadis yang tadinya alim menjadi lonte yang sangat luar biasa. Saat memek Dewi hampir menyentuh kontol Darto, Darto mendorong tubuh Dewi hingga jatuh kelantai. Darto duduk dihadapan tubuh telanjang Dewi dan menggesek-gesekan kontolnya di memek Dewi. Ia semakin merangsang tubuh Dewi dengan sedikit memasukan kepala kontolnya dan kemudian menariknya kembali. Dewi menggeliat liar dan memohon agar kontol Darto dimasukan ke dalam memeknya. Akhirnya Darto memasukan dengan pelan dan tetesan darah segar mengalir dari liang memek akhwat itu. Dewi merasa kesakitan namun rasa sakit itu di gantikan oleh kenikmatan fantasi nya yang selama ini menjadi kenyataan.
Darto menyodok dengan cepat dan membuat Dewi mengerang keenakan. Dewi membalas serangan Darto dengan memaju mundurkan pinggulnya sehingga kontol besar Darto makin masuk menyentuh rahim nya. Sopir sopir lainnya tak tahan menunggu giliran hingga mereka dengan pelan mengocok kontol mereka masing masing. Darto pun mencapai klimaks dan ia mencabut kontolnya dan menumpahkan sperma nya ke wajah Dewi dan mengenai kacamata.
Kini giliran Bejo yang mengeksekusi Dewi. Dewi dipaksa menungging dan Bejo memasukan kontolnya disambut dengan erangan nikmat dari mulut Dewi. Edi menyuruh Dewi mengulum kontolnya. Dewi di genjot dari depan dan belakang. Orgasme yang ia peroleh sebanyak tiga kali selama di eksekusi oleh Darto belum membuatnya puas. Ia kini merasa menemukan sebuah kesenangan dan kegembiraan yang ia bayangkan dalam khayalan nya saja. “lo emang lonte neng” kata Darto. Dewi tak menjawab apapun karena mulutnya penuh oleh kontol Edi. Bejo makin mempercepat genjotannya hingga akhirnya Dewi mencapai orgasme nya yang keempat. Sesaat badan nya lunglai dan kontol Edi terlepas dari kulumannya. Edi membersihkan bekas liur di kontolnya menggunakan pakaian dakam Dewi dan menggunakannya untuk mengocok kontol nya sendiri. Ini memang bukan pertama kalinya Dewi orgasme namun ia benar benar merasa orgasme yang ia alami saat ini terasa lebih nyata disbanding orgasme yang ia alami saat masturbasi.
“ohhh aku lelahh baanngg” kata Dewi
“tapi lo belum puasin kita semua nya, jadi mau gak mau lo harus terus layani kita” kata Herman
“iya bang, tapi tunggu sebentar lagi bang… aku capeeekkk ahhhh” jawab Dewi sambil memek nya masih di genjot pelan oleh kontol Bejo.
Bejo tak mengenal rasa kasihan, ia lebih suka memperlakukan korban nya seperti sedang diperkosa sehingga ia kembali menggenjot dengan sangat kasar dan membuat Dewi mengerang.
“ahhhh enaaakkkkkkk” Dewi berteriak
“eh lo kan tadi gak mau, kenapa malah keenakan, bilang dari tadi kalo lo suka jadi bisa kita entot pas macet semalem” ejek Bejo
“ahhhh aku sukkaaa banggg… teruusss baaanggg… perkosaa aku ahhhh” erang Dewi. Bejo mempercepat sodokan nya dan akhirnya “crottt crottttt” sperma nya lagi lagi di semprot ke muka manis Dewi bersamaan juga dengan meledaknya lahar putih Edi yang tidak sabar sehingga ia mengalami orgasme karena onani menggunakan celana dalam Dewi dan sperma nya pun menodai celana dalamnya.
Terakhir Herman mendekat dan memasukan kontolnya kedalam memek Dewi yang masih basah. Herman meremas remas toket 36C Dewi dan menarik tubuhnya. Dewi duduk di pangkuan menghadap Herman sehingga Herman dengan mudah menjliati puting Dewi. Dewi menekan nekan kepala Herman dan menaik turunkan pinggulnya. Benar benar berbeda dari apa yang terlihat siang sebelumnya dimana dewi adalah seorang motivator akhwat yang selalu mengingatkan orang lain agar selalu menjaga dirinya dari hal hal yang dapat merusak kehormatannya namun kini Dewi menjadi pelacur yang tak memiliki kehormatan. Bukan lagi ia sebagai korban pemerkosaan namun lebih dari pengemis kontol yang benar benar lapar akan sodokan kontol. “oouuuuhhh enaakkk baangg” lenguh Dewi.
Herman tak memperdulikan desahan Dewi, ia terus bersemangat menyedot toket dewi dan menyodok nyodok kontolnya hingga membuat dewi mengejang dan menekan pinggulnya lebih kedepan dan tumpahlah cairan kenikmatanya untuk yang keenam kali. Herman membaringkan dirinya dan sekarang mereka melakukan gaya woman on top. Dewi menindih tubuh Herman agar ia terus dapat mengemut toketnya. Darto, Bejo dan Edi mendekat dan merapatkan kontol mereka ke tubuh Dewi. Darto menggesekan kontolnya ke kepala Dewi yang masih tertutup gamis panjang, Edi menggesekan kontolnya ke punggung putih Dewi yang juga tertutup gamis dan Bejo menggesekan kontol nya ke pantat Dewi. Cukup lama Dewi menikmati pelecehan yang terjadi terhadap dirinya dan Dewi mengalami orgasme yang kedelapan kali nya dan kali ia benar benar roboh kelelahan. Tubuhnya ambruk diatas tubuh Herman yang masih menggenjot memeknya. Herman membaringkan tubuh Dewi dan mencabut kontolnya. Sperma meluncur mengenai toket montok Dewi dan sedikit mengenai wajah nya sementara ketiga sopir lain menyusul orgasme nya dan menumpahkan sperma nya ke muka, kepala dan perut Dewi.
dewi terkulai lemas, sementara para sopir itu masih tetap berstamina untuk melanjutkan perjalanan. Darto meletakan kunci mobil Dewi di samping tubuhnya sementara Dewi masih terpejam kelelahan. Entah tertidur atau pingsan. Bejo mengambil gamis Dewi yang terletak jauh dari tubuh Dewi dan mengelap muka dan tubuh dewi yang penuh sperma setelah mengabadikan pemandangan itu dengan ponsel kamera mereka. Edi menyimpan celana dalam dan bra Dewi sedangkan Herman mencatat alamat rumah Dewi dan menyimpan nomor telepon nya agar dapat berguna sewaktu waktu.
Pukul 07.25, Dewi membuka mata nya dan melihat sekelilingnya tak ada orang kecuali mobil mobil yang lalu lalang di jalan antar kota yang jaraknya sekitar 20 meter dari tempat ia berada. Untungnya tempat ia berada saat itu sedikit tertutup oleh seng seng bekas pembangunan sehingga tak banyak yang menyadari keberadaan mobil Honda Jazz merah disana. Dewi meraih gamis nya dan agak terkejut melihat gamisnya yang penuh bekas sperma kering. Ia tak menemukan dimana bra dan celana dalam serta celana pannjang untuk dalaman gamisnya. Dewi akhirnya tetap memakai pakaian bernoda sperma itu tanpa ada pakaian dalam lagi. Segera ia memeriksa isi tas nya dan syukurlah tak ada satupun yang hilang. Hanya saja dari layar smartphone nya terdapat notifikasi 6 panggilan tak terjawab dari nomor kontak ayah nya. Dewi segera menuju mobilnya yang terparkir di halaman dengan kondisi tanah yang tandus. Dewi menyalakan mesin kendaraan nya dan saat ia hendak menurunkan rem tangan nya, ia kembali teringat saat ia menggenggam kontol besar Darto.
Ada rasa ia marah pada dirinya sendiri ada juga rasa ia ingin lagi menggenggam kontol asli. Dan ternyata kejadian itu sedikit merubah Dewi sehingga ia tidak jadi menurunkan rem tangan itu, yang ada ia malah menaikan gamisnya hingga kepinggang dan tampaklah lubang kenikmatan nya yang telah dibobol oleh pria yang tak ia kenal. Dewi mlai melakukan masturbasi di dalam mobil. Ia berteriak sekencang kencangnya membayangkan ia sedang di perkosa kembali. Kini Dewi mulai merasakan sisi liar nya semakin membesar daripada sebelumnya hingga ia berpikir bagaimana jika ia berkendara tanpa memakai baju. Tapi itu tak mungkin ia lakukan karena pasti orang orang akan melihat nya dari kaca depan yang tak segelap kaca samping dan belakang. Namun kini Dewi malah berkendara dengan rok gamis yang masih terangkat ke pinggang dengan aroma sperma dan cairan memek nya terasa tajam di dalam mobil.
Sebelum kami mengakhiri artikel ini, apakah kalian tertarik untuk bermain bandarqq di situs KEJUQQ: SITUS JUDI DOMINO99 DOMINOQQ DAN BANDARQ ONLINE.
0 Komentar